Monday, February 15, 2010

Masisir Of The Year PPMI Award Untuk Putri Dhorifah Niswah elFida


Wawancara Masisir Of The Year PPMI Award Untuk Putri
Dhorifah Niswah elFida

Bagaimana perasaan kakak ketika mengetahui bahwasanya nama kakak masuk sebagai nominasi Masisir of the year serta bagaimana komentar kakak tentang adanya penghargaan kepada Masisir of the year itu sendiri?

Alhamdulillâh ini merupakan amanah pada saya. saya mengucapkan terima kasih pada amanah ini. penghargaan tentang adanya penghargaan masisir of the year itu sendiri adalah gagasan mulia PPMI -menurut saya- karena dengan adanya penghargaan seperti ini kita sebagai mahasiswa Indonesia di Mesir akan termotivasi untuk selalu berkarya dan berbuat yang terbaik

Lantas, setelah mendapatkan penghargaan itu, apa yg bisa kakak ambil, ada tidak keinginan untuk meraihnya kembali di tahun mendatang?

Menurut saya penghargaan ini adalah amanat. Jadi, setiap orang dipercaya untuk meraih penghargaan ini sebagai sebuah amanat dan siapapun berhak meraih amanat ini, hanya ukurannya diserahkan saja kepada yang bertanggungjawab.
Kemudian untuk tahun mendatang, saya percayakan amanat ini pada yang lain saja karena saya mempercayai penghargaan ini adalah sebuah amanah serta saya ingin kawan--kawan lebih berkarya karena banyak di antara kawan-kawan yang mempunyai potensi untuh meraih penghargaan itu.


Jikalau ini sebuah amanah, apa yang akan kakak lakukan untuk sebuah amanat ini??
Yang akan saya lakukan untuk amanat ini, saya akan menjadi diri saya yang terbaik untuk konkretnya, saya belum menentukan tetapi setelah mendapat amanah ini, saya ingin mewujudkan diri saya menjadi diri saya yang terbaik.
'' i'll be my best, i will be my best’’ begitu mungkin bahasa singkatnya.

Bagaimana perjalanan akademis kakak selama ini??
Perjalanan akademis saya?? gimana ya?
Saya hanya belajar semampu saya walau di tengah-tengah kesibukan dan berbagai benturan kehidupan yang tak henti. Yang penting tak lupa akan tanggungjawab sebagai mahasiswi. Bagaimanapun keadaan saya, tanggung jawab pertama di Mesir sebagai seorang mahasiswi tak akan saya lupakan, saya usahakan untuk tak melalaikannya.

Kemudian, selama ini kakak terkenal sebagai seorang aktifis di berbagai organisasi, lantas bagaimana cara mengaturnya jikalau ada kegiatan pada waktu yang sama serta mana yg di prioritaskan???
Berusaha konsisten pada jadwal harian, ketika belajar ya belajar walau terkadang saya juga bad mood yang penting sesibuk apapun, berusaha untuk tak melupakan belajar. Dan yang perlu diingat bahwasanya antara akademis dengan organisasi keduanya sama penting dan keduanya saling mendukung. Sebenarnya pada tahun ini organisasi kita sudah memfokuskan perhatiannya pada peningkatan akademis yaitu dengan adanya peraturan bahwa acara-acara dan kumpul-kumpul organisasi harus dilaksanakan pada sore hari dan bukan pagi hari seperti dulu.

Kemudian akademis itu kalau di mesir -katanya- identik dengan perkuliahan, organisasi identik dengan peningkatan diri, sebenarnya kita perlu menambah lagi yaitu peningkatan intelektualitas kita seperti kajian atau talaqqi, dan itu juga sangat mendukung akademis kita dan memilih jadwal talaqqi yang tak bersinggungan dengan jadwal kuliah sebenarnya juga bisa menjadi salah satu solusi tepat.

Ada tidak pengaruh lingkungan dengan kondisi belajar, jikalu ada bagaimana cara menghadapinya?
Pengaruh lingkungan sudah pasti ada dan cara menghadapinya ya dengan mengkondisikan diri dan tidak menyesuaikan diri, contohnya antara kehidupan asrama dan luar asrama sebenarnya sama tergantung orangnya tapi, fakta riil lebih cenderung sepakat bahwa asrama memang lebih dapat memfokuskan belajar hanya saja ketika kita tinggal di luar asrama kita harus lebih hati-hati untuk mengkondisikan diri. Di asrama pun begitu hanya memang kalau di asrama tak sesulit kehidupan di luar.

Terakhir, Ada tidak tips2 yang selama ini kakak jalani demi suksesnya akademis dan organisasi sehingga banyak karya-karya yang dihasilkan???
Saya dalam menjalani hidup kerap diingatkan orangtua untuk melaksanakan 3K dalam melaksanakan berbagai macam hal “ Kemauan, Kerja Keras dan Kualitas “
Berawal dari kemauan, kemudian kita akan berusaha untuk bekerja keras mencapai apa yang kita mau dan kemudian pula kita akan meraih kualitas diri kita sebagai perwujudan dari kemauan dan kerja keras kita, nah di kerja keras saya memiliki dua usaha yaitu usaha dan doa biasanya usaha saya 30 % dan doa saya 70%. Ini adalah nasehat teman saya kata kawan saya 30 % usaha 70 % doa, akhirnya saya maksimalkan keduanya. Soal usaha, apa pun usaha akan saya coba membaca muqorror, meringkasnya, dan yang terakhir membaca berulang2 atau menghafal baru kemudian ujian.
Kalau di organisasi tidak banyak triknya yang jelas usaha saja seoptimal mungkin dengan kemampuan yang kita miliki.

Dhoriefah Niswah El-Fidaa’
Tingkat 4 fakultas Dirasat Islamiah wal ‘Arabiah, jurusan Syariah Islamiah 2008-2009
Kekeluargaan : Gamajatim
Almamater : IKPM Gontor
TTL : Ponorogo, 21 Oktober 1985
Prestasi :
- Juara I lomba menulis Essai IKPM Cup
- Juara 2 Lomba menulis kolom fatayat
- Mahasiswi berprestasi tingkat I tahun 2005-2006
- Mahasiswi Berprestasi tingkat II tahun 2006-2007
- Mahasiswi Teladan (Masisir of The Year) 2008

Aktifitas :
- Ketua DPA Wihdah
- Reporter Arus Kampus
- Anggota Salsabila Study Club
- Anggota kajian Cimas ICMI ORSAT Kairo
- Staf Redaksi Latansa 2006-2007
- Redaktur Ahli Latansa 2007-2008
- Bagian keilmuan Wihdah PPMI 2006-2008

No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah membaca postingan ini ... Silahkan tinggalkan pesan Anda.