Friday, October 21, 2011

Selamat Jalan Muammar Khadafi


Selamat Jalan Muammar Khadafi, turut berbela sungkawa atas kematian beliau ..

Semalam, ketika saya berada di kasir tempat toko kelontongan hendak membayar barang belanjaan, mata saya langsung terpanah melihat liputan berita kematian Sang Singa Padang Pasir, lebih tertusuk lagi ketika proses arak-arakan mayat yang diperlakukan layaknya binatang. Awalnya saya kurang percaya liputan video berita itu, terkesan kurang tertarik melihatnya karena letih badan selepas menunaikan kegiatan baru di pascasarjana Universitas Cairo, satu-satunya universitas di Mesir yang dikunjungi Presiden Barrack Obama dan juga tempat konferensi pers sewaktu lawatan kerjasama bilateral beliau beberapa waktu lalu.

Tertegun seakan tak percaya melihatnya langsung di televisi, tragis sekali kejadiannya, sekali lagi saya merasa kurang percaya, apa benar yang disiarkan adalah sesosok Pemimpin Negara yang ditakuti Amerika itu ada dalam jebakan para petarung yang haus darah, sang kasir pun mengakidkan bahwa yang ada dalam televisi itu adalah benar Muammar Khadafi, Raja Afrika yang ditembak kemudian mayatnya terlihat naas karena terus dihujani kekesalan para pemberontak yang tidak suka dengan rezim Khadafi.

Saya langsung teringat salah satu statusnya facebook saya mengenai pemimpin yang zalim, yang saya ambil dari salah satu hadits nabi yang isinya sebagai berikut: ( الخلافة بعدي ثلاثون سنة ثم يكون ملك عضوض) Kekhalifaan setelahku itu hanya tiga puluh tahun, kemudian setelah itu kerajaan atau pemerintahan yang zalim. Salah satu yang saya petik di sana adalah kata Mulkun ‘Adhudh, kerajaan atau pemerintahan zalim dan terdapat banyak tindakan kekerasan. Saya langsung mengkaitkan hadits tersebut ke zaman sekarang, zaman ketika saya masih menghirup udara segar di muka bumi ini, bahwa memang benar adanya setelah masa kekhilafaan Islam itu adalah masanya kerajaan atau pemerintahan yang di dalamnya terdapat ketidakadilan dan kekerasan yang selalu menyelimuti. Saya mempercayainya karena memang salah satu dari keistimewaan Nabi Muhammad adalah mengetahui masa yang akan datang.

Masih menjadi perhatian saya adalah kata ‘adhudh dalam hadits di atas yang artinya menggigit, bisa diartikan juga kerajaan atau pemerintahan yang memiliki masa jabatan yang lama. Peristiwa tragis yang menimpa Libyia dan beberapa Negara yang memiliki masa pemerintahan atau rezim yang lama menuai banyak kontroversi, terdapat dalam benak fikiran saya sebuah tanda tanya, ketika dalam suatu pemerintahan yang zalim mengapa rakyat atau manusia membalasnya dengan sebuah kezaliman, bukankah ketika manusia menzalimi Allah Tuhan Semesta Alam, Allah tidak membalasnya dengan sebuah kezaliman, Allah memberikan peluang kepada yang menzalimi-Nya dengan sebuah ketaubatan mulia.

Topik pembicaraan mengenai permasalahan panas ini sebenarnya juga berada di Mesir, yang notabene adalah pernah dikuasai oleh rezim Mubarak, sampai saat ini pun Mubarak masih dalam jeruji besi peradilan, wajahnya yang dulu masih terlihat gagah meskipun di usia senjanya, tapi sekarang wajahnya terlihat mengkerut bak kakek yang sudah bau tanah. Beberapa waktu lalu ketika saya membaca salah satu surat kabar Mesir, terdapat headline “Mesir dengan beberapa saat akan terjadi perang saudara”, salah satu gerakan politik yang terkenal anti pemerintahan mengusulkan memeriksa gereja-gereja yang berada di Mesir, rasisme pun cepat merebak, beberapa waktu lalu saja terjadi demonstrasi besar-besaran kelompok Kristen koptik yang menewaskan puluhan orang dan puluhan luka-luka, Kristen koptik termasuk penganut keagamaan besar di Mesir, ciri-ciri mereka sangat mudah dikenali melalui tato bintang kecil di tangannya, mereka akan terus melakukan unjuk rasa sebelum tuntutan mereka dipenuhi, ketika demonstrasi revolusi Mesir terfokus pada hari Jum’at merekapun tidak mau ketinggalan melakukan demonstrasi terpusat pada hari Minggu.

Itulah salah satu dampak dari revolusi Mesir kemarin, sebenarnya saya kurang mengamini topik hangat dalam koran tersebut, karena memang saya masih menginjakkan kaki di bumi kinanah ini, saya masih terus berharap bahwa Mesir akan segera kembali pulih sebagaimana mestinya.

My footnote

No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah membaca postingan ini ... Silahkan tinggalkan pesan Anda.