Sunday, February 14, 2010

Sekilas Profil Universitas al-Azhar Tafahna al-Asyraf


Sekilas Profil Universitas al-Azhar Tafahna al-Asyraf
Oleh: Irhamni Rofiun*
Letak Geografis
Tafahna al-Asyraf adalah sebuah desa agraris yang terletak pada jalur lalu lintas agrikultural yang cepat antara kota Mith Ghamr dan kota Zaqaziq serta berada di bawah pengawasan distrik Mith Ghamr provinsi Daqahliyah, salah satu provinsi dari 27 provinsi di Mesir.
Sebelah timur, Tafahna al-Asyraf berbatasan dengan desa Qurasyi. Dari arah barat berbatasan dengan desa Kafr al-Wazir. Dari arah selatan berbatasan dengan jalur lalu lintas cepat Mith Ghamr-Zaqaziq, jalur kereta api dan dari arah utara berbatasan dengan desa Mith Abu Khalid.
Desa ini memiliki luas sekitar 750 hektar dengan jumlah penduduknya yang mencapai sekitar ±6000 orang yang mayoritas dari mereka bekerja sebagai petani.
Pendirian Universitas al-Azhar serta Sarana Penunjang Lainnya.
Desa idaman ini termasuk dari desa yang paling besar kontribusinya di dunia Islam, karena di dalamnya telah didirikan menara perguruan tinggi yaitu cabang Universitas al-Azhar melalui kerja yang sungguh-sungguh dari beberapa warga Tafahna al-Asyraf yang jujur dan dermawan -yang diketuai oleh Insinyur Shalah Musthafa 'Athiyah dan Insinyur Shalah 'Abduh Khadr- melewati langkah yang penuh semangat dan keringat serta kesungguhan yang disyukuri dari Tuhan semesta alam.
Proyek ini dimulai sekitar tahun 1982 M dan senantiasa berkembang pada semua sisi kehidupan dan akan selalu berlanjut dengan izin Allah ta'ala.
Bangunan gedung Universitas al-Azhar Tafahna al-Asyraf berdiri pada area lingkungan yang mengembangkan wawasan ilmiyah, rinciannya sebagai berikut:
1. Fakultas Hukum dan Perundang-undangan untuk banîn
Fakultas ini dianggap memiliki peran yang paling besar bagi seluruh fakultas di cabang Tafahna al-Asyraf. Luas areanya sekitar ±8000 m². Sedangkan area yang dipakai untuk gedung fakultas sekitar ±2250 m² dan sisa area yang kosong untuk penunjang kuliah. Biaya pembangunannya mencampai sekitar ± 6 juta pound Mesir pada tahun 1992 M. Gedung tersebut disahkan melalui surat ketetapan kepala majelis pemerintahan no. 1832 pada hari rabu, 10 jumadilula 1413 H/4 november 1992 M.
Awal mula kegiatan belajar mengajar jurusan Hukum Islam dilakukan pada tahun ajaran 1992-1993 dengan jumlah mahasiswa yang ada pada jurusan ini sekitar 136 mahasiswa. Alumni yang pertama kali tamat pada tahun ajaran 1996 M berjumlah 86 wisudawan.
Adapun jurusan Perundang-undangan, proses kegiatan belajar mengajar dimulai pada tahun ajaran 1993-1994 M dengan jumlah mahasiswanya sekitar 114 mahasiswa. Alumni yang pertama kali tamat pada jurusan ini pada tahun ajaran 1998 berjumlah 53 wisudawan.
Adapun sekarang jumlah mahasiswa pada jurusan Hukum Islam dengan masa studi empat tahun sekitar ±1844 mahasiswa. Sedangkan pada jurusan Perundang-undangan dengan masa studi lima tahun ada sekitar ±1990 mahasiswa. Jadi jumlah alumni yang tamat pada fakultas ini sampai sekarang dengan dua jurusan terdapat 14 angkatan yang berjumlah sekitar ±2946 alumni. Mereka semua tersebar pada setiap yayasan dan lembaga pemerintahan, pengadilan, hukum perundang-undangan, pengajaran dll.
2. Fakultas Perdagangan untuk banât
luas areanya sekitar ±2250 m² dengan biaya pembangunan mencampai sekitar ±6 juta pound Mesir. Proses kegiatan belajar mengajar dimulai pada tanggal 29 januari 1994 M.
3. Fakultas Pendidikan untuk banîn
luas areanya sekitar ±5600 m² dengan biaya pembangunan sekitar ±12 juta pound Mesir. Proses kegiatan belajar mengajar dimulai pada tahun ajaran 1996 M.
4. Fakultas Studi Humaniora untuk banât
luas areanya sekitar ±2250 m² dengan biaya pembangunan sekitar ±7 juta pound Mesir. Proses kegiatan belajar mengajar dimulai pada tahun ajaran 2000-2001 M.
5. Asrama Universitas untuk banât
Gedung ini didirikan pada tahun 1994 M dengan luas area sekitar ±6670 m². Di dalamnya terdapat 300 buah tempat tidur dengan biaya pembangunan sekitar ±2 juta pound Mesir.
6. Asrama Universitas untuk banîn
Gadung ini dibangun pada tahun 1999 M dengan luas area sekitar ±1400 m². Di dalamnya disediakan 450 tempat tidur dan menghabiskan biaya sekitar ±3 juta pound Mesir.
Ini semua keterangan akademik yang bagus dan di sekitar gedung-gedung tersebut terdapat himpunan dari lembaga pendidikan al-Azhar, dimulai dari Ma'had al-Mutafawwiqin (baca: pesantren unggulan) yang diperuntukkan bagi para siswa dari tingkat menengah pertama dan menengah atas dengan standar nilai yang tinggi. Ma’had ini baru dibangun pada tahun 2007. Juga terdapat Sekolah Khusus menghafal Al-Quran, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas untuk banîn dan banât. Sungguh benarlah kiranya sebuah ungkapan penduduk Tafahna yang mengatakan, "Di Tafahna al-Asyraf itu, dari taman kanak-kanak sampai Universitas ada semuanya."
Kesungguhan yang dikorbankan ini tidak terbatas pada segi akademik saja melainkan berlanjut pada segi kemasyarakatan, kesehatan dan pemberantasan kemiskinan dan buta huruf.

Dari segi kemasyarakatan
Di Desa Tafahna al-Asyraf dibentuk panitia pertama untuk menyelesaikan perselisihan diantara penduduk desa, sebagaimana pembentukan panitia zakat dalam menangani penyaluran harta kepada orang yang tidak mampu dan orang yang berhak menerima zakat.

Dari segi kesehatan
Pembangunan rumah sakit serbaguna dan rumah sakit jaminan kesehatan untuk pengobatan penduduk dan mahasiswa di Tafahna al-Asyraf juga sangat menunjang kebutuhan kesehatan bagi desa tersebut.

Dari segi kemiskinan dan buta huruf
Dalam rangka memberantas kemiskinan dan buta huruf, didirikan sebuah pabrik pakan ternak untuk menyibukkan penduduk Tafahna yang pengangguran, sebagaimana dibangun juga sebuah pabrik pembuatan baju untuk melatih para penduduk dalam mengentaskan pengangguran, lebih dari itu mengajarkan membaca dan menulis kepada mereka yang buta huruf.
Di Tafahna al-Asyraf juga terdapat masjid besar, perpustakaan, gedung pelayanan, sentral telepon, kantor pos dan stasiun kereta api. Dari kereta api tersebut dapat mengantarkan penumpang ketempat yang dituju dari desa idaman ini menuju kesebuah distrik dari distrik-distrik provinsi Daqahliyah dan mampu mengantarkan ke kota dan provinsi yang ada di Mesir.

Mahasiswa Asing
Mahasiswa asing yang melakukan studi di Universitas al-Azhar Tafahna al-Asyraf kebanyakan berasal dari Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Juzur Qamar. Sikap penduduk Tafahna al-Asyraf terhadap mahasiswa asing sangatlah santun. Banyak kemudahan yang diperoleh mahasiswa asing yang belajar di desa tersebut, diantaranya: Kemudahan dalam mengurus administrasi kuliah, pemberian sembako bulanan, bantuan dana 50 pound perbulah dari Jam'iyah Syar'iyah cabang Tafahna al-Asyraf, harga sewa flat yang cukup murah dengan satu kamar yang dihuni oleh satu orang dan masih banyak lagi yang lainnya. Jalinan silaturrahmi para mahasiswa asing pun dengan masyarakat sekitar begitu erat, dilihat dari pergaulan sehari-hari dengan menggunakan bahasa arab 'amiyah (baca: tidak resmi) yang merupakan salah satu nilai plus tinggal di desa tersebut. Karena memang rasa persaudaraan dan kekeluargaan begitu terasa dibandingkan penduduk Mesir yang berada di perkotaan yang kebanyakan sibuk dengan kepentingannya sendiri. Tafahna al-Asyraf juga merupakan tempat menuntut ilmu yang sangat kondusif bagi para pelajar dan mahasiswa disamping banyak tempat talaqqi (baca: belajar ilmu agama secara tatap muka dengan ulama yang mahir dibidang ilmu tertentu), banyak ulama terkenal yang berada di daerah ini seperti Syaikh Mutawalli Asy-Sya'rowi rahimahullah, pengarang kitab Tafsir Asy-Sya'rowi, Syaikh Muhammad Hassan seorang ulama yang dijuluki dai sejuta ummatnya Mesir, Syaikh Majdi 'Arafat seorang muhaddits (baca: ahli hadits) yang sanadnya sampai kepada Rasulullah. Buku karangan haditsnya yang terkenal adalah Syifâu al-'iî Tahqîq wa Takhrîj Musnad Imam Syafi'î. Dengan semua keistimewaan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Tafahna al-Asyraf semoga dapat mengingatkan kembali tugas menuntut ilmu sebagaimana yang dicanangkan ketika awal mula tiba di negeri para nabi ini.
Hanya inilah penjelasan singkat tentang profil Tafahna al-Asyraf. Semoga Allah memberikan petunjuk kepada semua penduduk Mesir dan semua Negara kaum muslimin di berbagai belahan penjuru dunia untuk menuju Tafahna al-Asyraf. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan.

Tulisan ini bersumber dari : Perpustakaan Fakultas Syari'ah wal-Qanun Tafahna al-Asyraf, Keterangan dari penduduk asli Tafahna al-Asyraf dan berbagai sumber lain yang menunjang.
*Penulis adalah Mahasiswa Al-Azhar Mesir Fakultas Syari'ah wal-Qanun Tingkat 4 Tahun Ajaran 2009/2010 M.

4 comments:

  1. Oo jadi di Mesir memiliki 2 universitas dengan nama al azhar

    ReplyDelete
  2. Oo jadi di Mesir memiliki 2 universitas dengan nama al azhar

    ReplyDelete
  3. Pendirinya punya ide yang berlian, untuk dunia dan Akhirat,
    Fahala jariah nya terus mengalir..

    ReplyDelete

Terima kasih telah membaca postingan ini ... Silahkan tinggalkan pesan Anda.