Mufti Baru Mesir: Dr. Syauqi Ibrahim Abdul Karim

Senin (11/02), Dewan Petinggi Ulama Al-Azhar, yang diketuai oleh Syekh Ahmad Thayyib (Grand Syekh Al-Azhar), melakukan pertemuan tertutup guna membahas siapa pengganti Syekh Ali Jum’ah sebagai Grand Mufti Mesir, yang masa jabatannya akan selesai pada akhir Februari nanti ..

Ada Cinta di MTQ ..*

Unik, panggilan yang tak terduga ketika aku harus menghentikan sejenak pengembaraan mengais ilmu di Negeri Idaman sebagian para Cendikiawan, berat, meski akhirnya sampai juga di Negeri Suara Emas ..

Biografi Singkat Syekh Muhammad Mutawalli Asy-Sya’rawi: Pemimpin Para Da'i

Syekh Muhammad Mutawalli Asy-Sya’râwi (16 April 1911 M. – 17 Juni 1998 M.) merupakan salah satu ahli tafsir Alquran yang terkenal pada masa modern dan merupakan Imam pada masa kini ..

KH. A. Tajuddin Marzuki Tokoh Ulama Oejoeng Malang sekaligus Representatif Generasi Kedua Attaqwa

Tanda-tanda dicabutnya ilmu oleh Allah SWT adalah perginya para ulama. Sudah banyak ulama yang telah pergi meninggalkan kita untuk selama-lamanya ..

IELTS Class; Antara Jenuh dan Semangat

Pada Ahad beberapa minggu yang lalu, aku tiba di Pare, sebuah desa yang sudah terkenal dengan sebutan Kampung Inggris ..

Monday, July 05, 2010

Ternyata Bidadari Surga Itu Mantan Ketua OPPM (Part 2)


## Langit cerah nan merona tampak menghiasi kota suci, burung merpati bagaikan malaikat beterbangan di sekeliling Masjidil Haram tanpa bersalah hinggap di atas ka`bah, tidak terasa Hirzi berdiri di tengah-tengah pusat bumi, impian setiap umat Islam di seantero dunia. Ritual rukun umrah pun telah selesai disempurnakan, dari mulai; ihram, tawaf ifadhah, sa`i dan bercukur. Dengan penuh rasa kekeluargaan dan ketentraman umrah pertama dijadikan bahan pelajaran untuk melaksanakan umrah selanjutnya. Setelah itu Hirzi beserta rombongan pergi ke tempat peristirahatan mereka di hotel Zahra White Palace yang berjarak dua ratus lima puluh meter dari Masjidil Haram. Kemudian bergegas bersama-sama menuju restoran tepat di samping lobby hotel, sambil menikmati hidangan ala timur-tengah terjadilah perbincangan santai dan bermakna antara meraka, Hirzi menanyakan kabar seluruh sanak famili kepada kedua orangtuanya dengan disambut jawaban penuh kehumorisan dan kewibawaan. Tak terasa waktu sudah larut malam, sudah saatnya untuk istirahat karena rentetan jadwal ibadah umrah selama tujuh hari harus dilaksanakan dengan penuh kekhusu`an. Mereka berjalan bersama menaiki lift ke lantai tiga tempat di mana mereka dipisahkan antara laki-laki dan perempuan untuk sejenak merenggangkan otot-otot sehabis melakukan jadwal ibadah umrah seharian.

## Tiga hari dilalui dengan sekelumit perasaan sesak dan banyak cobaan, iya memang siapa pun jika berada di tanah haram seakan terlihat sifat asli manusia yang sebenarnya, jangan heran bila terkadang sesama suami-isteri pun bisa saja bertengkar di depan khalayak umum atau juga terlihat dengan nyata mana musuh mana kawan. Tapi jika semua kejadian dan pelajaran dijalani dengan rasa sabar dan ikhlas hasilnya pun akan berbuah manis. Di dalam perjalanan dari masjid Hudaibiyah untuk mengambil miqat, dalam benak Hirzi sewaktu duduk di dekat jendela bus terbayang wajah Bidadari Surga yang di temuinya di depan ka`bah, wajah itu mirip sekali dengan Bidadari Surga yang dia temui pertama kali di jalan Suriah, hal yang tidak mungkin bila itu hanya orang yang mirip saja, meskipun ketika di depan ka`bah Hirzi tidak terlalu tegas melihat Bidadari Surga itu dengan jelas dikarenakan posisi Hirzi dalam daerah lingkaran suci, tetapi pandangan bathin Hirzi mengatakan seratus persen yakin tanpa ragu dialah jawaban yang selama ini dicari. Dalam lamunan aneh lagi penuh tanda tanya, Fikri yang kebetulan duduk bersebelahan dengan Hirzi menegur dengan santai mengabarkan kepada Hirzi untuk turun sementara karena waktunya berkunjung ke tempat peternakan unta di tengah padang pasir tandus, Hirzi pun mengelak untuk ikut turun, ibu Hirzi akhirnya turun tangan untuk mengajak Hirzi, dengan senang hati dan memang seharusnya menurut kepada kedua orangtua selagi menyuruh kepada kebaikan. Di tengah asyiknya menikmati susu segar unta yang rasanya rada aneh bila baru sekali meminumnya, bagaimana tidak aneh susu tersebut adalah hasil perasan langsung dari unta tanpa disaring kembali. Hirzi yang sedang mengambil kenangan dengan kamera digitalnya, sekejap matanya tertuju kepada rombongan jama`ah umrah yang lain, Hirzi melihat Bidadari Surga yang berada di sampingnya ketika berdoa di samping Multazam dengan mata telanjang di tengah padang tandus sebagai tempat persaksian, seorang wanita semampai berkulit putih bersih dengan wajah terawat air wudhu sedang bersama rombongan keluarga dan beberapa kelompok jama`ah umrahnya, Fikri mendekati Hirzi memegang pundaknya seakan ingin memberitahukan berita penting yang ingin disampaikan, iya benar Fikri ingin memberitahukan kepada Hirzi bahwa ada seorang mahasiswi Cairo yang juga sedang umrah bersama keluarganya sedang asyik berfoto ria bersama keluarganya di depan peternakan unta, Zaskia, itulah namanya, ternyata Fikri kenal betul dengan wanita itu, Fikri bercerita sedikit kepada Hirzi bahwa Zaskia adalah mahasiswi Cairo yang dulu pernah dikejar-kejar oleh Fikri, tapi Zaskia tidak bisa diambil hatinya meskipun teman-teman se-almamater menjuluki Fikri Playboy, tetaplah hati Zaskia tidak dapat ditakluki, ternyata Zaskia selain cantik juga sangat tertutup kepada laki-laki yang tidak dikenal baik dan juga tidak memiliki banyak teman laki-laki karena Zaskia sangat menjaga muru`ah sebagai perempuan shalehah. Dalam hati Hirzi pun mengelus dada mendengar cerita yang disampaikan Fikri, karena benar dugaan Hirzi bahwa Zaskia sangat menjaga `iffahnya terlihat dari tingkah laku dan pergaulannya sehari-hari. Sederetan jadwal umrah pun telah selesai dilaksanakan selama tujuh hari dengan harapan mendapatkan umrah maqbulah, perpisahan yang sebenarnya tidak diinginkan pun akhirnya harus ditempuh, pelukan hangat kedua orangtua Hirzi kepadanya sambil membisikkan kata-kata penyemangat untuk selalu konsisten menggali ilmu di negeri Musa seakan tak mau dilepasnya, tak terasa rintihan air mata Hirzi membasahi pundak kedua orangtuanya.

## Tak terasa dua minggu aktifitas Hirzi sepulangnya dari umrah semakin padat, karena masih memiliki atsar dari perjalanan umrahnya seakan setiap kata, langkah dan perbuatannya masih tetap terus terjaga. Terdengar ketukan pintu dari arah pintu masuk flat, ternyata Roni ketua kekeluargaan Jakarta di Mesir berziarah ke rumahnya. Disuguhilah air zamzam dan korma `ajwa, tentunya makanan dan belanjaan khas Indonesia yang ada di Saudi pun tidak ketinggalan diberikan dengan cuma-Cuma kepada Roni, jengkol, iya jenis makanan inilah yang kebanyakan mahasiswa Indonesia di Mesir harapkan dari setiap mahasiswa yang baru pulang dari haji atau umrah. Di tengah keasyikkan bercengkrama, Roni memohon kepada Hirzi agar mau mengikuti lomba Olimpiade Intelektual dalam cabang cerdas cermat dua bahasa Arab dan Inggris antar Negara se-Asean, Afrika, pecahan Negara Russia dan Eropa. Hirzi pun agak sedikit menolak karena dirinya bukanlah orang yang tepat mewakili mahasiswa Indonesia yang ada di Mesir, masih banyak mahasiswa Indonesia berintelektual tinggi yang layak sebagai wakil Indonesia dalam ajang tersebut, tapi setelah Roni menjelaskan panjang lebar kronologi terpilihnya Hirzi, barulah Hirzi memahami dan berusaha untuk melakukan yang terbaik untuk negaranya Indonesia, ya memang karena setahun yang lalu Hirzi dan kedua temannya dari Jakarta keluar sebagai pemenang dalam lomba cerdas cermat berbahasa Arab dan Inggris antar kekeluargaan se-Indonesia, tetapi karena kedua temannya sudah lulus dan kembali ke Indonesia, akhirnya para pengurus dari Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia sepakat untuk mengambil salah satu dari pemenang kedua dan ketiga yang paling menonjol, terpilihlah wakil dari Sumatera Barat laki-laki dan satu wakil perempuan dari Jawa Timur menjadi satu tim bersama Hirzi dari Jakarta.

## Selama satu minggu Hirzi menggencarkan persiapan lomba, dari mulai browsing internet mencari berita update yang sedang marak di seluruh dunia, membaca referensi kitab-kitab, sampai mengulang dan memahami betul grammar dan teses dalam bahasa Inggris. Karena Hirzi adalah tipe pekerja keras dalam menuntut ilmu dan tidak segan-segan mengulang buku-buku yang telah dipelajarinya serta tidak diragukan lagi keilmuannya. Sewaktu sekolah di Indonesia saja Hirzi adalah lulusan terbaik dan sering mengikuti berbagai macam lomba, baik itu cerdas cermat, pidato bahasa Inggris sampai debat bahasa Inggris, juga langganan juara tingkat kabupaten sampai provinsi, tapi sangat disayangkan ketika satu bulan mau lomba tingkat nasional Hirzi keburu terbang ke Mesir untuk melanjutkan studi strata satu nya. Dengan sedikit menyesal Hirzi berkelana ke Mesir, kepergian Hirzi ke Mesir adalah karena kedua orangtuanya sangat menginginkan Hirzi menjadi seorang ulama yang iltizam, akhirnya Hirzi patuh dan taat dengan penuh ikhlas menjalani keinginan orangtuanya, Hirzi memiliki prinsip hidup yang terinspirasi dari alquran dan sunnah bahwa jika seorang pemimpin menyuruh kepada rakyatnya untuk berbuat baik maka taatlah, dan janganlah sekali-kali taat dan patuh kepada pemimpin meskipun mereka kedua orangtua jika mereka menyuruh berbuat maksiat kepada Allah. Prinsip hidup yang benar-benar mudah dalam perkataan tapi sulit dalam perbuatan. Hirzi menjalani semua lika-liku kehidupannya dengan penuh rasa sabar dan ikhlas meskipun terkadang pahit yang dirasa tetapi hasilnya sangat memuaskan.

## Tibalah saatnya hari menegangkan itu, gedung Shalah Kamil, tempat lomba diselenggarakan, kali ini penuh dengan lautan ilmuwan dan cendikiawan hebat, Hirzi merasa rendah hati dan sedikit minder dengan sedikit kemampuan yang dimilikinya. Dua anggota tim belum diketemuinya, akhirnya Hirzi mencari tempat yang pas dan tepat untuk duduk menghadiri pembukaan Olimpiade Intelektual, setelah sepuluh menit kemudian barulah acara dimulai, ruangan terasa penuh, banyak pula dihadiri oleh beberapa tamu undangan duta besar Negara yang mahasiswanya ikut berpartisipasi dalam kompetisi ini dan juga dihadiri serta dibuka secara resmi oleh Syekh Al Azhar, dalam sambutannya Syekh Al Azhar berpesan kepada para peserta agar berkompetisi dengan cara sehat dan beliau selalu mengingatkan kepada mahasiswa Al Azhar dengan satu pesan singkatnya bahwa bukanlah seorang mahasiswa Al Azhar kalau tidak bisa menghafal Alquran, kalimat yang cukup menggetarkan jiwa Hirzi untuk kembali menuju niat awalnya hijrah ke Mesir. Hirzi melirik suasana ruangan yang cukup besar, tampak di depan tribun panggung utama duta besar Indonesia Bapak Fathir sedang asyik berbincang hangat dengan duta besar Negara lainnya. Tiba-tiba datang sms dari offisial mahasiswa Indonesia yang isinya memohon maaf karena agak terlambat mengumpulkan tim sebelum pembukaan, dan memberitahukan bahwa tempat berkumpul tim Indonesia berada di ruangan dekat mushala tepat di depan gedung Shalah Kamil. Setelah setengah jam menunggu rapat tim pun dimulai, ternyata satu tim perempuan itu adalah Zaskia, Bidadari Surga yang ditemuinya di jalan Suriah dan di depan ka`bah serta di peternakan unta. Sungguh pertemuan keempat yang sangat menumbuhkan benih-benih cinta untuk memiliki Zaskia sebagai pendamping suci kembali merekah. Ditengah bayangan semu menggambarkan suasana masa depan, tiba-tiba Bapak Dubes RI Bapak Fathir datang dengan senyuman yang khas dan tampak langsung akrab kepada tim Indonesia, Bapak Fathir berharap kepada tim tampil semaksimal mungkin agar bisa mengharumkan nama Indonesia dalam even besar tersebut. Sungguh duta besar yang mahasiswa Indonesia anggap sebagai bapak angkat mahasiswa setiap kata-katanya sangat menggairahkan optimisme tim Indonesia.

## Lomba pun dimulai, Hirzi sebagai juru bicara berada di tengah didampingi Zaskia dan Jemmy mahasiswa Indonesia asal Sumatera Barat. Kekompakan tim sangat dibutuhkan dalam lomba kali ini karena tidak bisa mengandalkan kelebihan individu salah satu anggota tim, semua sama, rasa egoisme harus dibuang jauh-jauh yang harus ditegakkan adalah rasa persatuan dan kerjasama tim yang kokoh untuk menggempur lawan yang cukup berbahaya, kompetisi berjalan cukup alot dan persaingan antar tim sangat terlihat keilmuannya, dengan bersusah payah akhirnya tim Indonesia berhasil lolos ke babak final dengan berada diperingkat ketiga dari lima tim yang melaju . Acara di break untuk shalat zhuhur dan makan siang, selain tempat shalat yang dipisah tempat untuk makan siang pun dipisah antara laki-laki dan perempuan, Hirzi sibuk mengirim sms ke orangtuanya di Indonesia untuk meminta doa restu agar lombanya memperoleh kemenangan, Zaskia, secara tak terduga sebenarnya sudah lama menaruh hati kepada Hirzi, Zaskia sangat mengagumi hasil karya Hirzi dengan membaca beberapa buku hasil terjemahan dan beberapa tulisan ilmiahnya di beberapa majalah terkenal di kalangan mahasiswa Indonesia, barulah Zaskia sadar ternyata Muhammad Hirzi yang sudah tidak asing lagi di telinga mahasiswa Indonesia itu berada di hadapannya.

## Pembawa acara memanggil para finalis satu persatu, diawali dengan tim dari Negara Pakistan, Thailand, Indonesia, Uzbekistan dan terakhir Aljazair. Suasana ruang gedung semakin membahana karena dukungan tepuk tangan para suporter, tentunya yang paling histeris dan paling kompak adalah suporter Indonesia. Acara semakin seru dan memanas karena kejar mengejar perolehan angka yang tidak pasti, dari mulai babak pertanyaan essai, praktek dua bahasa, debat dua bahasa sampai pertanyaan rebutan, akhirnya keluar sebagai juara ketiga Aljazair, juara kedua Pakistan, dan pemenang pada kejuaraan kali ini dipegang oleh tim Indonesia. Rasa bangga seluruh supporter dan sujud syukur tim Indonesia tumpah ruah penuh haru dan bahagia dengan kerendahan hatinya. Satu persatu para finalis memberi selamat kepada sang juara dan tidak ketinggalan Bapak Fathir pun memberi ucapan selamat serta pelukan bangga kepada tim Indonesia yang laki-laki. Ditengah kegembiraan tim Indonesia menorehkan prestasi luar biasa, Zaskia meminta izin kepada Hirzi untuk bertemu dengan teman-teman wanitanya di sebelah kiri panggung utama bukan hanya itu Zaskia juga meminta bantuan doa kepada Hirzi agar natijah ujian akhirnnya keluar dengan nilai memuaskan karena Zaskia sudah disuruh kembali ke Surabaya oleh orangtuanya, dengan balasan senyum Hirzi mengamini dan menjawab peryataan Zaskia diiringi harapan Hirzi bisa mampir sejenak ke rumah orangtua Zaskia bila berkunjung ke Surabaya. Di saat kegembiraan dan perasaan hati yang sedang berbunga-bunga, orangtua Hirzi mengirim balasan sms dari Hirzi yang isinya mendoakan agar semuanya berjalan sesuai dengan keinginan dan yang terbaik untuk Hirzi, ternyata masih ada sms kedua datang lagi dari orangtuanya memberi kabar bahwa Hirzi ingin dijodohkan dengan putri pimpinan pondok tempat Hirzi sekolah dulu, karena kiayi pesantren Hirzi tersebut sangat menyukai karakter Hirzi dan memantau dari jauh perkembangan studi Hirzi di Mesir, kebetulan lagi putri pimpinan pondoknya adalah adik kelas Hirzi yang juga sedang belajar di Al Azhar Mesir, Rahma, itulah namanya. Entah apa yang ada di dalam fikiran Hirzi saat membaca sms yang terakhir dari orangtuanya, apakah gembira atau malah sebaliknya, bunga-bunga yang sedang bermekaran menjadi layu seketika.

To be continued …

Sunday, July 04, 2010

Ternyata Bidadari Surga Itu Mantan Ketua OPPM


## Siang temaram panasnya matahari membasahi kulit dengan mengeluarkan butir-butiran keringat yang bercucuran di sekujur tubuh tak berdosa nan tampan, jalan Suriah terletak di Cairo bagian selatan, di sana lah rintisan pandangan wajah seorang agamis bernama Hirzi terdampar hatinya dengan keindahan surga dunia elok rupawan, memang tidak biasanya hati seorang Hirzi berdetak kencang seakan dikejar mabahits bak peragawan, hati Hirzi kian bertanya seribu pertanyaan yang tak bisa dijawab kecuali dengan mata hati satu jawaban. Perlahan demi perlahan Hirzi mengucap ampunan kepada Tuhan karena telah memperhatikan dengan jeli setiap gerak-gerik Bidadari Surga di hadapan.

## Siang berganti malam, malam berganti siang sampai tiga bulan hati Hirzi tidak karuan, ada apa gerangan yang membuat hatinya berdesir lancang, sampai teman satu perjuangan pun dibuatnya tidak mempan karena ulahnya yang kian hari kian melayang. Perjuangan pun akhirnya dimulai dengan gerakan taktis yang aman.

## Hirzi tersadar karena hari ini adalah Jadwal berangkat talaqqi ke Syekh `Amr guru besar spesialis hadits di bilangan daerah Samanuth utara Hulwan, Hirzi bergegas memasukkan kitab Fath al Bari dan kitab Taqrib at Tahdzib ke dalam tas sandang kesayangan, dengan berpakaian jalabiah putih tidak isbal dan peci haji warna hijau, akhirnya Hirzi menaiki el tramco turun di Damardash dilanjutkan menaiki metro anfak turun di Hulwan dan di akhiri dengan menaiki mobil service berhenti tepat di akhir mahathah Samanuth, setelah itu hanya berjalan kecil sampailah ke Masjid Darut Tauhid tempat di mana naungan ilmu agama ditebarkan. Di tengah jalan hati Hirzi terusik bukan karena Bidadari Surga dipikiran, tapi karena ulah supir el tramco yang tidak tahu kepalang menyetir mobil seakan tak memiliki rem belakang dan depan, para penumpang tak segan-segan menasihatinya karena di dalam el tramco terdapat nenek tua separuh baya tepat di samping Hirzi sudah hampir kelabakan. Kalimat umpat pun keluar dari nenek tua tadi kemudian dibalas dengan balasan umpatan yang lebih dahsyat lagi oleh supir el tramco yang tak memiliki kesopanan, rasanya tak kuasa diri Hirzi berada dalam keributan yang tak kenal pantang arang. Hati dan jiwa Hirzi kali ini terselamatkan oleh kilasan pelajaran suci yang di sampaikan Syekh `Amr berwajah cerah penuh kewibawaan. Di akhir pelajaran tiba-tiba datang Firdaus adik kelas Hirzi di Universitas Al Azhar yang kebetulan dekat dengan Hirzi karena sewaktu Firdaus masih baru Hirzi lah yang membantu segala macam keperluan ijroat masuk Al Azhar sampai membimbing sebagian mata kuliah yang super duper susah karena Firdaus belum mengetahui betul bagaimana sistem pembelajaran yang diterapkan di Al Azhar. Dengan sapaan sopan seorang adik kepada kakak kelasnya seakan pembicaraan yang dibahas pun terasa nyaman, di tengah keasyikkan, Firdaus menanyakan suatu permasalahan hukum dalam hadits, tiba-tiba Firdaus menyeletuk Hirzi sambil bermujamalah dilapisi keseriusan, Firdaus menawarkan kakak perempuan sepupunya yang cantik dan pintar kepada Hirzi karena Firdaus melihat Hirzi sudah cukup mampu dan matang untuk menjalin sebuah ikatan pernikahan, tetapi Hirzi berkilah dengan mengalihkan pembicaraan yang lain, Firdaus menambahkan bahwa kakak sepupunya bernama Reni pernah menjadi Ketua OPPM di pondoknya dulu, sekali lagi Hirzi hanya membalas tawaran Firdaus dengan senyuman.

## Beberapa hari kemudian, bayangan Bidadari Surga yang ditemukan Hirzi di jalan Suriah kembali menerawangi masa indahnya dalam memori ingatan. Bukan Hirzi namanya kalau tidak bisa mengendalikan jiwa yang sedang rapuh oleh rayuan setan, tapi kali ini entah mengapa dirinya agak sulit dikendalikan, Hirzi pun mengadu kepada Fikri teman satu flat yang juga teman satu almamaternya di pesantren Bekasi tentang musykilah yang dialaminya, dalam pikiran Hirzi curhat kepada Fikri karena dia terkenal sebagai penakluk wanita meskipun Fikri tipe setia tapi terkadang matanya jelalatan bila melihat wanita yang lebih cantik dan lebih wah dari pacar aslinya. Setelah Hirzi memberitahukan segala permasalahan uniknya itu, Fikri menyuruh Hirzi untuk bersikap gentleman dan tak segan-segan untuk berkenalan langsung dengan wanita cantik bila bertemu di mana saja agar tidak menyesal nantinya. Hirzi pun percaya dan menurut manut seakan di cocor hidungnya seperti kerbau yang liar atau tidak bisa dikendalikan, akan tetapi jiwa putih dan jiwa hitam Hirzi pun saling bertentangan seolah perang dunia ketiga sedang terjadi dalam diri Hirzi, akhirnya Hirzi pun disadarkan oleh jiwa putihnya bahwa tindakan yang diajarkan Fikri itu kurang tepat dan sangat dibenci oleh syariat agama, padahal pastinya Hirzi dan Fikri pun tahu apa kebenaran itu tapi seakan sengaja ditutupi atau difatamorganakan oleh kebiasaan yang diawetkan.

## Liburan telah tiba, Hirzi kali ini disibukkan dengan segudang schedule-nya yang penuh tanpa istirahat kecuali hanya untuk makan tidur dan shalat, dari mulai jadwal talaqqi yang baru, terjemah buku serta menyetor hafalan quran dengan Syekh Ridhwan di Hayyu Tsamin Madinat Nasr, dengan pekerjaannya yang numpuk memang itu salah satu trik Hirzi dalam menimbun perasaannya kepada Bidadari Surga yang majhul. Di tengah kesibukannya yang padat, tiba-tiba ada sms yang membuat jantung Hirzi berhenti berdetak sekejap, iya benar tentu saja karena sms itu datang dari orangtuanya di Indonesia, berisi bahwa kedua orangtua dan sebagian sanak familinya hendak umrah seminggu lagi dan Hirzi diharapkan untuk umrah ke Makkah juga, siapa yang tidak bisa berhenti nafasnya dalam suatu permasalahan seperti ini, memang ini adalah berita yang sangat membuat schedule Hirzi jadi berantakan belum lagi mengurus visa umrah di Mesir yang sangat sulit apalagi dikasih tenggang waktu cuma satu minggu, tetapi di lain hal Hirzi sangat terharu bahagia membaca sms dari orangtuanya itu sampai tak terasa air matanya menetes ke kitab yang sedang diterjemahkan, bayangan Hirzi kali ini adalah kedua orangtuanya yang sangat disayanginya, karena Hirzi belum pulang ke tanah air selama empat tahun lamanya, jiwa seorang anak manapun akan teriris sedih bila merasakan yang dialami Hirzi ini.

## Dalam masa seminggu Hirzi dihantui lembaran jadwal masa depannya yang telah dirancang dan ditempel di kertas folio besar semacam papan pengumuman di dinding meja belajarnya. Dari mulai meminta izin kepada Syekh-Syekhnya untuk absen sementara waktu, menghandle terjemahannya yang setumpuk, tentunya yang paling krusial kali ini adalah mengurus visa umrah di travel Mesir. Fikri secara tiba-tiba juga mau ikut umrah bersama Hirzi, ya memang Hirzi dan Fikri selain teman seperjuangan juga masih ada hubungan darah meskipun jauh. Hirzi merasa senang karena ditemani Fikri mengurus semua urusan keberangkatan umrahnya, dengan diiringi hati dan jiwa yang penuh keikhlasan akhirnya urusan keberangkatan umrah mereka beres semua dan siap untuk berangkat.

## Hari yang penuh dengan keceriaan dan penuh harapan, Hirzi dan Fikri akhirnya berangkat dari bandara Cairo menuju bandara King Abdul `Aziz Jeddah, diantar oleh kawan-kawan mereka se-almamater dan se-kekeluargaan dengan penuh iringan doa keharuan dan kebahagian. Sampailah Hirzi dan Fikri di Haramain, Makkatul Mukarramah, Hirzi berjanjian dengan kedua orangtua dan sanak familinya di depan hotel Hilton tepat berhadapan dengan pintu masuk Raja Abdul Malik dan Raja Fahd Masjidil Haram untuk melaksanakan thawaf ifadhah bersama. Untuk yang kedua kalinya Hirzi meneteskan air matanya ketika melihat rombongan keluarganya dari kejauhan sambil melambaikan sorban tanda pengenal. Tanah haram pun menjadi saksi bisu pertemuan yang sangat mengharukan dan menggembirakan antara seorang anak dan kedua orangtuanya dikarenakan rasa kerinduan yang tak terbendung.

## Banyak ucapan doa yang terus diucapkan ketika berada dalam daerah tanah haram, thawaf ifadhah pun telah selesai dilaksanakan, Hirzi bersama rombongan menuju multazam antara pintu ka`bah dan hajar aswad tempat di mana salah satu doa mustajab, meskipun semua daerah tanah haram adalah mustajab untuk berdoa. Tak terasa semua jama`ah menetaskan air mata dengan berdoa mengharap keridhaan Tuhan, tak terkecuali Hirzi di dalam doanya terselip harapan untuk dipertemukan kepada Bidadari Surga di dunia atau calon isterinya kemudian, Hirzi pun tak sadar ada seorang wanita cantik berwajah arab tapi berkebangsaan Indonesia bersama keluarganya tepat berada di sampingnya, barulah Hirzi sadar ketika selesai berdoa kalau wanita cantik itu adalah Bidadari Surga sewaktu bertemu di jalan Suriah.
To be continued …

Friday, July 02, 2010

Taklid Dalam Hukum Amaliyah Agama



Taklid menurut etimologi: Menaruh sesuatu pada leher mencangkup keseluruhannya, hal itu dinamakan dengan kalung.

Ibnu Manzhur dalam kitab Lisan al `Arab dikatakan: Kalung adalah sesuatu yang diletakkan di dalam leher, baik itu bagi manusia, kuda, anjing, unta atau sapi yang digemukkan dan selainnya. Firman Allah Ta`ala yang artinya: “Jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya[1], dan binatang-binatang qalaa-id[2]” (QS. Al Maidah: 2)

[1] Ialah: binatang (unta, lembu, kambing, biri-biri) yang dibawa ke ka'bah untuk mendekatkan diri kepada Allah, disembelih di tanah Haram dan dagingnya dihadiahkan kepada fakir miskin dalam rangka ibadah haji.
[2] Ialah: binatang had-ya yang diberi kalung, supaya diketahui orang bahwa binatang itu telah diperuntukkan untuk dibawa ke Ka'bah.

Imam As Syaukani berkata dalam kitab Irsyad al Fuhul: Permisalan seseorang yang bertaklid yaitu menjadikan suatu hukum yang menjadikan taklid dia pada seorang mujtahid seperti kalung di dalam leher orang yang bertaklid padanya.

Adapun Taklid menurut terminologi: Para ahli ushul fiqh menyebutkan sejumlah definisi taklid yang semuanya kembali kepada suatu istilah makna, yaitu mengambil perkataan orang lain tanpa mengetahui dalilnya.

Yang demikian itu seperti orang yang menyapu se-perempat kepalanya dalam berwudhu, atau membaca qunut dalam shalat witir berdasarkan pendapat Imam Abu Hanifah.

Dan seperti orang yang menyapu seluruh kepalanya dalam berwudhu, hal tersebut bertaklid kepada Imam Malik tanpa meneliti lebih jauh dalil pedoman Imam Malik dalam menyapu seluruh kepala.

Taklid dalam Hukum Amaliyah Agama

Para ulama berselisih pendapat dalam kebolehan taklid dalam hukum amaliyah kepada tiga pendapat, di antaranya:

Pendapat pertama: Tidak boleh taklid secara mutlak dalam sisi manapun, yang diwajibkan adalah berpendapat dan berijtihad.

Setiap mukalaf berijtihad bagi dirinya sendiri pada sesuatu yang dihadapkan kepadanya dalam perkara agama, dan mengamalkan sesuatu yang telah dilakukannya dalam berijtihad.

Dalam kitab An Nubadz fi ushul fiqh karangan Ibnu Hazm dikatakan: Taklid haram, tidak boleh bagi seseorang mengambil perkataan orang lain tanpa dalil.

Ibnu Hazm juga berkata dalam kitab Al Ihkam fi Ushul Ahkam: Taklid haram semuanya dalam seluruh ajaran Islam, sejak awal sampai akhir, mulai dari ajaran ketuhanan sampai ajaran kenabian, masalah taqdir dan keimanan, ancaman, kepemimpinan, dan seluruh permasalahan ibadah dan hukum.

Dalil:

1. Allah `azza wajalla mengecam perbuatan taklid dalam suatu hikayat terhadap suatu kaum, yang artinya: "Sesungguhnya Kami mendapati bapak-bapak Kami menganut suatu agama dan Sesungguhnya Kami adalah pengikut jejak-jejak mereka" (QS. Az Zukhruf: 23)
Tidak mungkin kecaman menandakan kebolehan bertaklid.
Dalil tersebut dibantah bahwasanya yang dimaksud kecaman di sini adalah bertaklid dalam permasalahan aqidah dan segala hal lainnya yang dituntut untuk diketahui sebelumnya.

2. Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda: Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim. Dan sabdanya yang lain: “ Ber`amallah kalian, karena setiap orang akan dimudahkan kepada yang dicipta baginya”.

Dua hadits tersebut umum pada setiap individu dan ilmu, maka keduanya menunjukkan kewajiban berijitihad dan berpandangan hukum.

Hadits pertama dibantah bahwasanya hal tersebut bukan pada tempat pertentangan, karena yang kita bicarakan di sini adalah permasalahan taklid dalam hal furu`iyah, dan makna ilmu dalam hadits adalah keyakinan, tidak dituntut secara global, tidak dalam berijtihad dan taklid.

Begitupun bantahan hadits kedua bahwa yang dibicarakan padanya meskipun umum kecuali bahwasanya mewajibkan kekhususan dan merampingkan atas orang yang telah memenuhi syarat berijtihad.

3. Seandainya orang awam diperintahkan untuk taklid maka dia tidak tentram bahwa orang yang diikutinya terdapat kesalahan dalam berijtihad atau berbohong atas apa yang diberitahukan kepadanya. Seorang awam diperintahkan untuk mengikuti kesalahan dan kebohongan itu dilarang dalam agama.

Bantahan dalil ini terangkum bahwasanya seorang awam apabila berijtihad kemudian merasa tidak tentram dari terjadinya kesalahan, hal tersebut hanyalah mendekati kepada kesalahan karena ketidakmampuannya, maka kesalahannya bersama-sama.

Pendapat kedua: Tidak boleh berijtihad, yang wajib adalah bertaklid setelah zaman imam mujtahid yang terjadi kesepakatan atas penyerahan ijtihad bagi mereka dan boleh mengikuti mereka.

Asy Syaukani dalam kitab Isyad al Fuhul berkata bahwa: Mengkomparasikan pendapat yang berkata tidak boleh yaitu sebagian Hasyawiyah, wajib mutlak dan haram berpandangan hukum. Mereka tidak merasa cukup dengan apa yang ada dalam diri mereka dari kebodohan sampai mewajibkannya atas diri mereka dan atas orang lain. Maka sesungguhnya taklid itu pembodohan dan tidak berilmu.

Pendapat ketiga: Merincikan antara seorang mujtahid dan orang awam. Tidak boleh taklid bagi seorang mujtahid, adapun bagi orang awam maka wajib taklid pada haknya. Ini merupakan pendapat mayoritas dari pengikut imam yang empat (Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi`I dan Imam Hambali) dan pendapat yang rajih (kuat, menang) dalam pandanganku.

Dalil pendapat ini, antara lain:

1. Firman Allah ta`ala yang artinya: “Maka Tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui”.

Dalam ayat ini Allah `ajja wajalla memerintahkan kepada orang yang tidak tahu untuk bertanya kepada orang yang tahu, hal ini menunjukan secara pasti bahwasanya manusia itu terdiri dari orang yang berilmu dan orang yang bodoh, maka bagi orang yang bodoh bertanya kepada orang yang berilmu dari segala sesuatu yang dibutuhkan dan dan tidak diketahuinya.

Maka pembebanan semua manusia bahwa mereka menjadi mujtahid bertentangan dengan yang terkandung dalam ayat ini.

2. Sesungguhnya orang awam pada zaman shahabat dan tabi`in apabila terjadi peristiwa atau kejadian mereka langsung mendatangi para mujtahid dari kalangan shahabat atau tabi`in, mereka menjawab pertentangan dan perselisihan mereka sesuai dengan hukum Allah tanpa mengingkari pertanyaan dan interpretasinya. Hal yang demikian itu merupakan konsensus dari shahabat dan tabi`in bahwa orang yang tidak mampu berijtihad mereka tidak dibebani, dan cara mengetahui hukum-hukum yaitu bertanya kepada orang yang mampu dalam berijtihad.

Pembebanan manusia seluruhnya untuk berijtihad bertentangan dengan konsensus ulama ini.

3. Pembebanan manusia semuanya dalam berijtihad mengakibatkan mereka sibuk dengan kepentingan primer dan kehidupan duniawi, hal yang demikian itu merupakan kerusakan bagi segala kebutuhan manusia.

4. Ijtihad adalah sebuah kekuatan dan kekuasaan tidak boleh dilakukan kecuali bagi kekhususan ulama yang terpenuhi sebab-musababnya dan sempurna bagi mereka segala perantaranya.

Apabila dibebankan kepada orang yang tidak mampu maka yang demikian itu menjadi kebebanan yang bukan pada kesanggupannya. Pembebanan yang bukan pada kemampuannya tidak boleh ditinjau secara agama, sebagaimana firman Allah ta`ala yang artinya: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya” (QS. Al Baqarah: 286). Wallahu Warasulihi A`lam.