Monday, July 05, 2010

Ternyata Bidadari Surga Itu Mantan Ketua OPPM (Part 2)


## Langit cerah nan merona tampak menghiasi kota suci, burung merpati bagaikan malaikat beterbangan di sekeliling Masjidil Haram tanpa bersalah hinggap di atas ka`bah, tidak terasa Hirzi berdiri di tengah-tengah pusat bumi, impian setiap umat Islam di seantero dunia. Ritual rukun umrah pun telah selesai disempurnakan, dari mulai; ihram, tawaf ifadhah, sa`i dan bercukur. Dengan penuh rasa kekeluargaan dan ketentraman umrah pertama dijadikan bahan pelajaran untuk melaksanakan umrah selanjutnya. Setelah itu Hirzi beserta rombongan pergi ke tempat peristirahatan mereka di hotel Zahra White Palace yang berjarak dua ratus lima puluh meter dari Masjidil Haram. Kemudian bergegas bersama-sama menuju restoran tepat di samping lobby hotel, sambil menikmati hidangan ala timur-tengah terjadilah perbincangan santai dan bermakna antara meraka, Hirzi menanyakan kabar seluruh sanak famili kepada kedua orangtuanya dengan disambut jawaban penuh kehumorisan dan kewibawaan. Tak terasa waktu sudah larut malam, sudah saatnya untuk istirahat karena rentetan jadwal ibadah umrah selama tujuh hari harus dilaksanakan dengan penuh kekhusu`an. Mereka berjalan bersama menaiki lift ke lantai tiga tempat di mana mereka dipisahkan antara laki-laki dan perempuan untuk sejenak merenggangkan otot-otot sehabis melakukan jadwal ibadah umrah seharian.

## Tiga hari dilalui dengan sekelumit perasaan sesak dan banyak cobaan, iya memang siapa pun jika berada di tanah haram seakan terlihat sifat asli manusia yang sebenarnya, jangan heran bila terkadang sesama suami-isteri pun bisa saja bertengkar di depan khalayak umum atau juga terlihat dengan nyata mana musuh mana kawan. Tapi jika semua kejadian dan pelajaran dijalani dengan rasa sabar dan ikhlas hasilnya pun akan berbuah manis. Di dalam perjalanan dari masjid Hudaibiyah untuk mengambil miqat, dalam benak Hirzi sewaktu duduk di dekat jendela bus terbayang wajah Bidadari Surga yang di temuinya di depan ka`bah, wajah itu mirip sekali dengan Bidadari Surga yang dia temui pertama kali di jalan Suriah, hal yang tidak mungkin bila itu hanya orang yang mirip saja, meskipun ketika di depan ka`bah Hirzi tidak terlalu tegas melihat Bidadari Surga itu dengan jelas dikarenakan posisi Hirzi dalam daerah lingkaran suci, tetapi pandangan bathin Hirzi mengatakan seratus persen yakin tanpa ragu dialah jawaban yang selama ini dicari. Dalam lamunan aneh lagi penuh tanda tanya, Fikri yang kebetulan duduk bersebelahan dengan Hirzi menegur dengan santai mengabarkan kepada Hirzi untuk turun sementara karena waktunya berkunjung ke tempat peternakan unta di tengah padang pasir tandus, Hirzi pun mengelak untuk ikut turun, ibu Hirzi akhirnya turun tangan untuk mengajak Hirzi, dengan senang hati dan memang seharusnya menurut kepada kedua orangtua selagi menyuruh kepada kebaikan. Di tengah asyiknya menikmati susu segar unta yang rasanya rada aneh bila baru sekali meminumnya, bagaimana tidak aneh susu tersebut adalah hasil perasan langsung dari unta tanpa disaring kembali. Hirzi yang sedang mengambil kenangan dengan kamera digitalnya, sekejap matanya tertuju kepada rombongan jama`ah umrah yang lain, Hirzi melihat Bidadari Surga yang berada di sampingnya ketika berdoa di samping Multazam dengan mata telanjang di tengah padang tandus sebagai tempat persaksian, seorang wanita semampai berkulit putih bersih dengan wajah terawat air wudhu sedang bersama rombongan keluarga dan beberapa kelompok jama`ah umrahnya, Fikri mendekati Hirzi memegang pundaknya seakan ingin memberitahukan berita penting yang ingin disampaikan, iya benar Fikri ingin memberitahukan kepada Hirzi bahwa ada seorang mahasiswi Cairo yang juga sedang umrah bersama keluarganya sedang asyik berfoto ria bersama keluarganya di depan peternakan unta, Zaskia, itulah namanya, ternyata Fikri kenal betul dengan wanita itu, Fikri bercerita sedikit kepada Hirzi bahwa Zaskia adalah mahasiswi Cairo yang dulu pernah dikejar-kejar oleh Fikri, tapi Zaskia tidak bisa diambil hatinya meskipun teman-teman se-almamater menjuluki Fikri Playboy, tetaplah hati Zaskia tidak dapat ditakluki, ternyata Zaskia selain cantik juga sangat tertutup kepada laki-laki yang tidak dikenal baik dan juga tidak memiliki banyak teman laki-laki karena Zaskia sangat menjaga muru`ah sebagai perempuan shalehah. Dalam hati Hirzi pun mengelus dada mendengar cerita yang disampaikan Fikri, karena benar dugaan Hirzi bahwa Zaskia sangat menjaga `iffahnya terlihat dari tingkah laku dan pergaulannya sehari-hari. Sederetan jadwal umrah pun telah selesai dilaksanakan selama tujuh hari dengan harapan mendapatkan umrah maqbulah, perpisahan yang sebenarnya tidak diinginkan pun akhirnya harus ditempuh, pelukan hangat kedua orangtua Hirzi kepadanya sambil membisikkan kata-kata penyemangat untuk selalu konsisten menggali ilmu di negeri Musa seakan tak mau dilepasnya, tak terasa rintihan air mata Hirzi membasahi pundak kedua orangtuanya.

## Tak terasa dua minggu aktifitas Hirzi sepulangnya dari umrah semakin padat, karena masih memiliki atsar dari perjalanan umrahnya seakan setiap kata, langkah dan perbuatannya masih tetap terus terjaga. Terdengar ketukan pintu dari arah pintu masuk flat, ternyata Roni ketua kekeluargaan Jakarta di Mesir berziarah ke rumahnya. Disuguhilah air zamzam dan korma `ajwa, tentunya makanan dan belanjaan khas Indonesia yang ada di Saudi pun tidak ketinggalan diberikan dengan cuma-Cuma kepada Roni, jengkol, iya jenis makanan inilah yang kebanyakan mahasiswa Indonesia di Mesir harapkan dari setiap mahasiswa yang baru pulang dari haji atau umrah. Di tengah keasyikkan bercengkrama, Roni memohon kepada Hirzi agar mau mengikuti lomba Olimpiade Intelektual dalam cabang cerdas cermat dua bahasa Arab dan Inggris antar Negara se-Asean, Afrika, pecahan Negara Russia dan Eropa. Hirzi pun agak sedikit menolak karena dirinya bukanlah orang yang tepat mewakili mahasiswa Indonesia yang ada di Mesir, masih banyak mahasiswa Indonesia berintelektual tinggi yang layak sebagai wakil Indonesia dalam ajang tersebut, tapi setelah Roni menjelaskan panjang lebar kronologi terpilihnya Hirzi, barulah Hirzi memahami dan berusaha untuk melakukan yang terbaik untuk negaranya Indonesia, ya memang karena setahun yang lalu Hirzi dan kedua temannya dari Jakarta keluar sebagai pemenang dalam lomba cerdas cermat berbahasa Arab dan Inggris antar kekeluargaan se-Indonesia, tetapi karena kedua temannya sudah lulus dan kembali ke Indonesia, akhirnya para pengurus dari Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia sepakat untuk mengambil salah satu dari pemenang kedua dan ketiga yang paling menonjol, terpilihlah wakil dari Sumatera Barat laki-laki dan satu wakil perempuan dari Jawa Timur menjadi satu tim bersama Hirzi dari Jakarta.

## Selama satu minggu Hirzi menggencarkan persiapan lomba, dari mulai browsing internet mencari berita update yang sedang marak di seluruh dunia, membaca referensi kitab-kitab, sampai mengulang dan memahami betul grammar dan teses dalam bahasa Inggris. Karena Hirzi adalah tipe pekerja keras dalam menuntut ilmu dan tidak segan-segan mengulang buku-buku yang telah dipelajarinya serta tidak diragukan lagi keilmuannya. Sewaktu sekolah di Indonesia saja Hirzi adalah lulusan terbaik dan sering mengikuti berbagai macam lomba, baik itu cerdas cermat, pidato bahasa Inggris sampai debat bahasa Inggris, juga langganan juara tingkat kabupaten sampai provinsi, tapi sangat disayangkan ketika satu bulan mau lomba tingkat nasional Hirzi keburu terbang ke Mesir untuk melanjutkan studi strata satu nya. Dengan sedikit menyesal Hirzi berkelana ke Mesir, kepergian Hirzi ke Mesir adalah karena kedua orangtuanya sangat menginginkan Hirzi menjadi seorang ulama yang iltizam, akhirnya Hirzi patuh dan taat dengan penuh ikhlas menjalani keinginan orangtuanya, Hirzi memiliki prinsip hidup yang terinspirasi dari alquran dan sunnah bahwa jika seorang pemimpin menyuruh kepada rakyatnya untuk berbuat baik maka taatlah, dan janganlah sekali-kali taat dan patuh kepada pemimpin meskipun mereka kedua orangtua jika mereka menyuruh berbuat maksiat kepada Allah. Prinsip hidup yang benar-benar mudah dalam perkataan tapi sulit dalam perbuatan. Hirzi menjalani semua lika-liku kehidupannya dengan penuh rasa sabar dan ikhlas meskipun terkadang pahit yang dirasa tetapi hasilnya sangat memuaskan.

## Tibalah saatnya hari menegangkan itu, gedung Shalah Kamil, tempat lomba diselenggarakan, kali ini penuh dengan lautan ilmuwan dan cendikiawan hebat, Hirzi merasa rendah hati dan sedikit minder dengan sedikit kemampuan yang dimilikinya. Dua anggota tim belum diketemuinya, akhirnya Hirzi mencari tempat yang pas dan tepat untuk duduk menghadiri pembukaan Olimpiade Intelektual, setelah sepuluh menit kemudian barulah acara dimulai, ruangan terasa penuh, banyak pula dihadiri oleh beberapa tamu undangan duta besar Negara yang mahasiswanya ikut berpartisipasi dalam kompetisi ini dan juga dihadiri serta dibuka secara resmi oleh Syekh Al Azhar, dalam sambutannya Syekh Al Azhar berpesan kepada para peserta agar berkompetisi dengan cara sehat dan beliau selalu mengingatkan kepada mahasiswa Al Azhar dengan satu pesan singkatnya bahwa bukanlah seorang mahasiswa Al Azhar kalau tidak bisa menghafal Alquran, kalimat yang cukup menggetarkan jiwa Hirzi untuk kembali menuju niat awalnya hijrah ke Mesir. Hirzi melirik suasana ruangan yang cukup besar, tampak di depan tribun panggung utama duta besar Indonesia Bapak Fathir sedang asyik berbincang hangat dengan duta besar Negara lainnya. Tiba-tiba datang sms dari offisial mahasiswa Indonesia yang isinya memohon maaf karena agak terlambat mengumpulkan tim sebelum pembukaan, dan memberitahukan bahwa tempat berkumpul tim Indonesia berada di ruangan dekat mushala tepat di depan gedung Shalah Kamil. Setelah setengah jam menunggu rapat tim pun dimulai, ternyata satu tim perempuan itu adalah Zaskia, Bidadari Surga yang ditemuinya di jalan Suriah dan di depan ka`bah serta di peternakan unta. Sungguh pertemuan keempat yang sangat menumbuhkan benih-benih cinta untuk memiliki Zaskia sebagai pendamping suci kembali merekah. Ditengah bayangan semu menggambarkan suasana masa depan, tiba-tiba Bapak Dubes RI Bapak Fathir datang dengan senyuman yang khas dan tampak langsung akrab kepada tim Indonesia, Bapak Fathir berharap kepada tim tampil semaksimal mungkin agar bisa mengharumkan nama Indonesia dalam even besar tersebut. Sungguh duta besar yang mahasiswa Indonesia anggap sebagai bapak angkat mahasiswa setiap kata-katanya sangat menggairahkan optimisme tim Indonesia.

## Lomba pun dimulai, Hirzi sebagai juru bicara berada di tengah didampingi Zaskia dan Jemmy mahasiswa Indonesia asal Sumatera Barat. Kekompakan tim sangat dibutuhkan dalam lomba kali ini karena tidak bisa mengandalkan kelebihan individu salah satu anggota tim, semua sama, rasa egoisme harus dibuang jauh-jauh yang harus ditegakkan adalah rasa persatuan dan kerjasama tim yang kokoh untuk menggempur lawan yang cukup berbahaya, kompetisi berjalan cukup alot dan persaingan antar tim sangat terlihat keilmuannya, dengan bersusah payah akhirnya tim Indonesia berhasil lolos ke babak final dengan berada diperingkat ketiga dari lima tim yang melaju . Acara di break untuk shalat zhuhur dan makan siang, selain tempat shalat yang dipisah tempat untuk makan siang pun dipisah antara laki-laki dan perempuan, Hirzi sibuk mengirim sms ke orangtuanya di Indonesia untuk meminta doa restu agar lombanya memperoleh kemenangan, Zaskia, secara tak terduga sebenarnya sudah lama menaruh hati kepada Hirzi, Zaskia sangat mengagumi hasil karya Hirzi dengan membaca beberapa buku hasil terjemahan dan beberapa tulisan ilmiahnya di beberapa majalah terkenal di kalangan mahasiswa Indonesia, barulah Zaskia sadar ternyata Muhammad Hirzi yang sudah tidak asing lagi di telinga mahasiswa Indonesia itu berada di hadapannya.

## Pembawa acara memanggil para finalis satu persatu, diawali dengan tim dari Negara Pakistan, Thailand, Indonesia, Uzbekistan dan terakhir Aljazair. Suasana ruang gedung semakin membahana karena dukungan tepuk tangan para suporter, tentunya yang paling histeris dan paling kompak adalah suporter Indonesia. Acara semakin seru dan memanas karena kejar mengejar perolehan angka yang tidak pasti, dari mulai babak pertanyaan essai, praktek dua bahasa, debat dua bahasa sampai pertanyaan rebutan, akhirnya keluar sebagai juara ketiga Aljazair, juara kedua Pakistan, dan pemenang pada kejuaraan kali ini dipegang oleh tim Indonesia. Rasa bangga seluruh supporter dan sujud syukur tim Indonesia tumpah ruah penuh haru dan bahagia dengan kerendahan hatinya. Satu persatu para finalis memberi selamat kepada sang juara dan tidak ketinggalan Bapak Fathir pun memberi ucapan selamat serta pelukan bangga kepada tim Indonesia yang laki-laki. Ditengah kegembiraan tim Indonesia menorehkan prestasi luar biasa, Zaskia meminta izin kepada Hirzi untuk bertemu dengan teman-teman wanitanya di sebelah kiri panggung utama bukan hanya itu Zaskia juga meminta bantuan doa kepada Hirzi agar natijah ujian akhirnnya keluar dengan nilai memuaskan karena Zaskia sudah disuruh kembali ke Surabaya oleh orangtuanya, dengan balasan senyum Hirzi mengamini dan menjawab peryataan Zaskia diiringi harapan Hirzi bisa mampir sejenak ke rumah orangtua Zaskia bila berkunjung ke Surabaya. Di saat kegembiraan dan perasaan hati yang sedang berbunga-bunga, orangtua Hirzi mengirim balasan sms dari Hirzi yang isinya mendoakan agar semuanya berjalan sesuai dengan keinginan dan yang terbaik untuk Hirzi, ternyata masih ada sms kedua datang lagi dari orangtuanya memberi kabar bahwa Hirzi ingin dijodohkan dengan putri pimpinan pondok tempat Hirzi sekolah dulu, karena kiayi pesantren Hirzi tersebut sangat menyukai karakter Hirzi dan memantau dari jauh perkembangan studi Hirzi di Mesir, kebetulan lagi putri pimpinan pondoknya adalah adik kelas Hirzi yang juga sedang belajar di Al Azhar Mesir, Rahma, itulah namanya. Entah apa yang ada di dalam fikiran Hirzi saat membaca sms yang terakhir dari orangtuanya, apakah gembira atau malah sebaliknya, bunga-bunga yang sedang bermekaran menjadi layu seketika.

To be continued …

No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah membaca postingan ini ... Silahkan tinggalkan pesan Anda.