Sunday, July 04, 2010

Ternyata Bidadari Surga Itu Mantan Ketua OPPM


## Siang temaram panasnya matahari membasahi kulit dengan mengeluarkan butir-butiran keringat yang bercucuran di sekujur tubuh tak berdosa nan tampan, jalan Suriah terletak di Cairo bagian selatan, di sana lah rintisan pandangan wajah seorang agamis bernama Hirzi terdampar hatinya dengan keindahan surga dunia elok rupawan, memang tidak biasanya hati seorang Hirzi berdetak kencang seakan dikejar mabahits bak peragawan, hati Hirzi kian bertanya seribu pertanyaan yang tak bisa dijawab kecuali dengan mata hati satu jawaban. Perlahan demi perlahan Hirzi mengucap ampunan kepada Tuhan karena telah memperhatikan dengan jeli setiap gerak-gerik Bidadari Surga di hadapan.

## Siang berganti malam, malam berganti siang sampai tiga bulan hati Hirzi tidak karuan, ada apa gerangan yang membuat hatinya berdesir lancang, sampai teman satu perjuangan pun dibuatnya tidak mempan karena ulahnya yang kian hari kian melayang. Perjuangan pun akhirnya dimulai dengan gerakan taktis yang aman.

## Hirzi tersadar karena hari ini adalah Jadwal berangkat talaqqi ke Syekh `Amr guru besar spesialis hadits di bilangan daerah Samanuth utara Hulwan, Hirzi bergegas memasukkan kitab Fath al Bari dan kitab Taqrib at Tahdzib ke dalam tas sandang kesayangan, dengan berpakaian jalabiah putih tidak isbal dan peci haji warna hijau, akhirnya Hirzi menaiki el tramco turun di Damardash dilanjutkan menaiki metro anfak turun di Hulwan dan di akhiri dengan menaiki mobil service berhenti tepat di akhir mahathah Samanuth, setelah itu hanya berjalan kecil sampailah ke Masjid Darut Tauhid tempat di mana naungan ilmu agama ditebarkan. Di tengah jalan hati Hirzi terusik bukan karena Bidadari Surga dipikiran, tapi karena ulah supir el tramco yang tidak tahu kepalang menyetir mobil seakan tak memiliki rem belakang dan depan, para penumpang tak segan-segan menasihatinya karena di dalam el tramco terdapat nenek tua separuh baya tepat di samping Hirzi sudah hampir kelabakan. Kalimat umpat pun keluar dari nenek tua tadi kemudian dibalas dengan balasan umpatan yang lebih dahsyat lagi oleh supir el tramco yang tak memiliki kesopanan, rasanya tak kuasa diri Hirzi berada dalam keributan yang tak kenal pantang arang. Hati dan jiwa Hirzi kali ini terselamatkan oleh kilasan pelajaran suci yang di sampaikan Syekh `Amr berwajah cerah penuh kewibawaan. Di akhir pelajaran tiba-tiba datang Firdaus adik kelas Hirzi di Universitas Al Azhar yang kebetulan dekat dengan Hirzi karena sewaktu Firdaus masih baru Hirzi lah yang membantu segala macam keperluan ijroat masuk Al Azhar sampai membimbing sebagian mata kuliah yang super duper susah karena Firdaus belum mengetahui betul bagaimana sistem pembelajaran yang diterapkan di Al Azhar. Dengan sapaan sopan seorang adik kepada kakak kelasnya seakan pembicaraan yang dibahas pun terasa nyaman, di tengah keasyikkan, Firdaus menanyakan suatu permasalahan hukum dalam hadits, tiba-tiba Firdaus menyeletuk Hirzi sambil bermujamalah dilapisi keseriusan, Firdaus menawarkan kakak perempuan sepupunya yang cantik dan pintar kepada Hirzi karena Firdaus melihat Hirzi sudah cukup mampu dan matang untuk menjalin sebuah ikatan pernikahan, tetapi Hirzi berkilah dengan mengalihkan pembicaraan yang lain, Firdaus menambahkan bahwa kakak sepupunya bernama Reni pernah menjadi Ketua OPPM di pondoknya dulu, sekali lagi Hirzi hanya membalas tawaran Firdaus dengan senyuman.

## Beberapa hari kemudian, bayangan Bidadari Surga yang ditemukan Hirzi di jalan Suriah kembali menerawangi masa indahnya dalam memori ingatan. Bukan Hirzi namanya kalau tidak bisa mengendalikan jiwa yang sedang rapuh oleh rayuan setan, tapi kali ini entah mengapa dirinya agak sulit dikendalikan, Hirzi pun mengadu kepada Fikri teman satu flat yang juga teman satu almamaternya di pesantren Bekasi tentang musykilah yang dialaminya, dalam pikiran Hirzi curhat kepada Fikri karena dia terkenal sebagai penakluk wanita meskipun Fikri tipe setia tapi terkadang matanya jelalatan bila melihat wanita yang lebih cantik dan lebih wah dari pacar aslinya. Setelah Hirzi memberitahukan segala permasalahan uniknya itu, Fikri menyuruh Hirzi untuk bersikap gentleman dan tak segan-segan untuk berkenalan langsung dengan wanita cantik bila bertemu di mana saja agar tidak menyesal nantinya. Hirzi pun percaya dan menurut manut seakan di cocor hidungnya seperti kerbau yang liar atau tidak bisa dikendalikan, akan tetapi jiwa putih dan jiwa hitam Hirzi pun saling bertentangan seolah perang dunia ketiga sedang terjadi dalam diri Hirzi, akhirnya Hirzi pun disadarkan oleh jiwa putihnya bahwa tindakan yang diajarkan Fikri itu kurang tepat dan sangat dibenci oleh syariat agama, padahal pastinya Hirzi dan Fikri pun tahu apa kebenaran itu tapi seakan sengaja ditutupi atau difatamorganakan oleh kebiasaan yang diawetkan.

## Liburan telah tiba, Hirzi kali ini disibukkan dengan segudang schedule-nya yang penuh tanpa istirahat kecuali hanya untuk makan tidur dan shalat, dari mulai jadwal talaqqi yang baru, terjemah buku serta menyetor hafalan quran dengan Syekh Ridhwan di Hayyu Tsamin Madinat Nasr, dengan pekerjaannya yang numpuk memang itu salah satu trik Hirzi dalam menimbun perasaannya kepada Bidadari Surga yang majhul. Di tengah kesibukannya yang padat, tiba-tiba ada sms yang membuat jantung Hirzi berhenti berdetak sekejap, iya benar tentu saja karena sms itu datang dari orangtuanya di Indonesia, berisi bahwa kedua orangtua dan sebagian sanak familinya hendak umrah seminggu lagi dan Hirzi diharapkan untuk umrah ke Makkah juga, siapa yang tidak bisa berhenti nafasnya dalam suatu permasalahan seperti ini, memang ini adalah berita yang sangat membuat schedule Hirzi jadi berantakan belum lagi mengurus visa umrah di Mesir yang sangat sulit apalagi dikasih tenggang waktu cuma satu minggu, tetapi di lain hal Hirzi sangat terharu bahagia membaca sms dari orangtuanya itu sampai tak terasa air matanya menetes ke kitab yang sedang diterjemahkan, bayangan Hirzi kali ini adalah kedua orangtuanya yang sangat disayanginya, karena Hirzi belum pulang ke tanah air selama empat tahun lamanya, jiwa seorang anak manapun akan teriris sedih bila merasakan yang dialami Hirzi ini.

## Dalam masa seminggu Hirzi dihantui lembaran jadwal masa depannya yang telah dirancang dan ditempel di kertas folio besar semacam papan pengumuman di dinding meja belajarnya. Dari mulai meminta izin kepada Syekh-Syekhnya untuk absen sementara waktu, menghandle terjemahannya yang setumpuk, tentunya yang paling krusial kali ini adalah mengurus visa umrah di travel Mesir. Fikri secara tiba-tiba juga mau ikut umrah bersama Hirzi, ya memang Hirzi dan Fikri selain teman seperjuangan juga masih ada hubungan darah meskipun jauh. Hirzi merasa senang karena ditemani Fikri mengurus semua urusan keberangkatan umrahnya, dengan diiringi hati dan jiwa yang penuh keikhlasan akhirnya urusan keberangkatan umrah mereka beres semua dan siap untuk berangkat.

## Hari yang penuh dengan keceriaan dan penuh harapan, Hirzi dan Fikri akhirnya berangkat dari bandara Cairo menuju bandara King Abdul `Aziz Jeddah, diantar oleh kawan-kawan mereka se-almamater dan se-kekeluargaan dengan penuh iringan doa keharuan dan kebahagian. Sampailah Hirzi dan Fikri di Haramain, Makkatul Mukarramah, Hirzi berjanjian dengan kedua orangtua dan sanak familinya di depan hotel Hilton tepat berhadapan dengan pintu masuk Raja Abdul Malik dan Raja Fahd Masjidil Haram untuk melaksanakan thawaf ifadhah bersama. Untuk yang kedua kalinya Hirzi meneteskan air matanya ketika melihat rombongan keluarganya dari kejauhan sambil melambaikan sorban tanda pengenal. Tanah haram pun menjadi saksi bisu pertemuan yang sangat mengharukan dan menggembirakan antara seorang anak dan kedua orangtuanya dikarenakan rasa kerinduan yang tak terbendung.

## Banyak ucapan doa yang terus diucapkan ketika berada dalam daerah tanah haram, thawaf ifadhah pun telah selesai dilaksanakan, Hirzi bersama rombongan menuju multazam antara pintu ka`bah dan hajar aswad tempat di mana salah satu doa mustajab, meskipun semua daerah tanah haram adalah mustajab untuk berdoa. Tak terasa semua jama`ah menetaskan air mata dengan berdoa mengharap keridhaan Tuhan, tak terkecuali Hirzi di dalam doanya terselip harapan untuk dipertemukan kepada Bidadari Surga di dunia atau calon isterinya kemudian, Hirzi pun tak sadar ada seorang wanita cantik berwajah arab tapi berkebangsaan Indonesia bersama keluarganya tepat berada di sampingnya, barulah Hirzi sadar ketika selesai berdoa kalau wanita cantik itu adalah Bidadari Surga sewaktu bertemu di jalan Suriah.
To be continued …

No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah membaca postingan ini ... Silahkan tinggalkan pesan Anda.