Wednesday, February 17, 2010

Wawancara Eksklusif Izuddin Hasan, Yaman


Berikut ini cuplikan wawancara bersama Izzuddin Hasan Marzuqi, alumni Attaqwa tahun 2007 yang sedang menempuh studi di Yaman.
Berapa jumlah alumni Attaqwa yang sedang belajar di Yaman?
Semuanya berjumlah 3 orang: Izzuddin Hasan Marzuqi (2007), Ahmad Dhiaul Haq Nasroli (2008) dan Saifullah Affandi (2008).

Bagaimana kondisi Yaman? Adakah kelebihan dan kekurangan sarana dan prasarana disana?
Tentang Tareem Hadhramaut Yaman. Nama kota Tareem diambil dari nama seorang penguasa yang membangun kota tersebut, yaitu Tarim bin Hadhramaut. Menurut sumber lain dikatakan bahwa yang membangun kota Tarim adalah Sa'ad al-Kamil. Adapun sebutan lain dari kota Tarim adalah Al-Ghanna, yang artinya suatu tempat yang sangat subur. Disebut demikian karena di kota Tarim banyak terdapat tempat-tempat rimbun, banyak pohon-pohon besar yang tumbuh dan banyak pula sumber-sumber airnya.
Kota Tarim juga disebut Madinah ash-Shiddiq. Hal ini disebabkan pada saat khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq meminta sumpah setia penguasa kota Tarim pada saat itu yang bernama Ziyad bin Lubaid al-Anshary, maka penguasa kota tersebut memberikan sumpah setianya dan kemudian diikuti oleh semua penduduk kota Tarim tanpa ada yang tertinggal.
Ketika berita ini disampaikan kepada Khalifah Abu Bakar ash- Shiddiq lewat surat, maka beliau berdoa untuk penduduk kota Tarim dengan 3 permohonan:
1. Semoga kota Tarim diberi kemakmuran,
2. Semoga kota Tarim diberikan berkah sumber airnya,
3. Semoga kota Tarim dipenuhi oleh orang-orang sholeh sampai hari kiamat.
As-Syeikh Muhammad bin Abu Bakar Ba'ibad berkata, "Sesungguhnya Abu Bakar ash- Shiddiq Ra. pernah memberi doa secara khusus bagi penduduk Tarim".
Salah satu keistimewaan kota Tarim adalah kota ini selalu dikunjungi orang dengan maksud yang amat penting, misalnya untuk mengambil barakah, menuntut ilmu, berziarah kepada wali-wali Allah dan bukan seperti kota-kota lain yang dikunjungi orang untuk mencari keuntungan yang bersifat duniawi.
Keistimewaan kota Tarim yang lain adalah banyak tersebarnya anak cucu Ahlul Bait Rasullullah Saw. Mereka tumbuh pesat di tanah yang penuh dengan kebaikan, mulia perilaku dan darah keturunan penduduknya.
Walaupun Hadhramaut dalam segi sarana dan prasarana sangat tertinggal jauh dari negara-negara arab berkembang lainnya, tetapi tidak menyurutkan semangat para pelajar Indonesia dan pelajar dari berbagai negara lain yang menuntut ilmu di negri Saba ini. Dan kukurangan ini dijadikan sebagai bahan pelatihan diri untuk lebih tawadhu' dan zuhud dalam hidup.

Kira-kira, apa saja yang harus dipersiapkan untuk belajar di Yaman?

Persiapan untuk melanjutkan studi di Yaman berbeda-beda menurut masing-masing instansi pendidikan disini seperti: Rubath Tareem, Darul Musthafa, Kuliah Syariah dan Hukum Al-Ahqaf dan lainnya. Tetapi, secara garis besar yang mesti dipersiapkan adalah bahasa arab, hapal juz 30, menguasai kitab hadits Arba'in, 'aqidatul awam, safinatunnajah, matan al-jurrumiyah. Dan syarat ini bisa saja bertambah menurut instansi pendidikan masing-masing.

Apa saja sistem yang diterapkan di tempat anda menggali ilmu pengetahuan sekarang dan bagaimana cara anda menyesuaikan diri dengan sistem tersebut?

Lembaga pendidikan di Yaman ada yang menggunakan sistem kuliah seperti Jami'ah Al-Ahqaf dan lain-lain. Sementara Rubath Tareem dan Darul Musthafa merupakan suatu ma'had yang menerapkan sistem belajar 'halaqah'. Pelajar di setiap halaqahnya berjumlah kurang lebih 15 orang dipimpin oleh satu syaikh. Para pelajar menyesuaikan sistem belajar dengan cara mengatur waktu, agar dapat membagi waktu mereka untuk muraja'ah, muthala'ah pelajaran, dars, istirahat dan ibadah.

Adakah pesan dan kesan untuk Attaqwa tercinta?

Banyak kesan yang terekam dalam memori kenangan, mulai dari kenangan manis, asem, asin, pahit. Pokoknya subhanallah banget dah.. ^_^
Adapun pesan saya, hal yang mesti dijaga oleh penuntut ilmu adalah adab, ilmu, dan amal.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah membaca postingan ini ... Silahkan tinggalkan pesan Anda.