Wednesday, October 02, 2013

Surat Cinta Untuk "Kyai" -yang kurindu-

1. Aku sadar, aku bukan anak keturunan "kyai". Aku hanyalah manusia biasa, tapi aku bahagia karena kedua orangtuaku sangat mencintai dan menghormati ulama.

2. Banyak anak keturunan "kyai", kecerdasan dan keilmuannya menuruni bapak atau kakeknya yang juga seorang "kyai". Hebat, wajar anak "kyai".

3. Banyak juga yang keturunan "kyai", tapi tingkah lakunya bak preman jalanan. Kadang keilmuannya pun standar, tapi dipaksakan jadi "kyai". Kasihan!

4. Ternyata menyandang title "kyai" itu berat, di pundaknya sudah terbebani urusan umat. Tapi kok banyak yang ingin dipanggil dirinya "kyai", aneh!



5. Tidak mesti anak keturunan "kyai" di masyarakat menjadi "kyai", kenyataannya banyak yang anak orang biasa tapi keilmuannya seperti "kyai".

6. Panggilan "kyai" itu dari masyarakat, merekalah yang menilai kepantasan gelar kekharismatikan itu. Kadang yang dinilai itu pun tidak mau dipanggil "kyai", tawadhu!

7. "Kyai" itu anugerah ilahi, karena tidak semua manusia diberikan nikmat kelebihan berupa kecerdasan mengayomi & merangkul umat di atas rata-rata.

8. Di manakah aku harus mencari sosok "kyai" itu, karena aku benar-benar ingin mencari keteduhan untuk menaungi jiwa yang berkeringat dosa ini.

9. Aku pun butuh asupan gizi dakwah yang terbaik, bukan racun dakwah yang menggerogoti seluruh jiwa raga ini. Di manakah engkau wahai "kyai"?

10. Tampakkanlah kewibawaanmu wahai "kyai", aku butuh pencerahanmu yang menyejukkan hati ini. Kawan, tolong bantu carikan dan sampaikan salam "rindu" untuknya.

11. Demikian surat cinta dari pengagummu, wahai "kyai". Salam hormat dan takzim untukmu. Semoga engkau masih ada di kehidupanku ini. Aamiin

From My twitter: @Iam188

No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah membaca postingan ini ... Silahkan tinggalkan pesan Anda.