Saturday, September 07, 2013

Kisah dan Doa Memperoleh Keturunan yang Baik

Ada seorang yang bertanya, "Ustad, saya sudah 3 tahun berkeluarga tapi belum memperoleh keturunan, apa Allah belum percaya kepada kami sehingga membiarkan kami hanya hidup berdua saja dalam satu atap, kami juga ingin memiliki ketenangan ketika terjadi masalah atau kecek-cokan rumah tangga. Maaf ustad, dengan keadaan kami seperti ini, adilkah Allah? 

Saudaraku yang dirahmati Allah, jangan berputus asa dari rahmat-Nya, biasakan berprasangka baik kepada-Nya, pertebal iman kembali, perbanyak ikhtiar diselingi doa dan tawakkal. 


Jika Allah belum mengabulkan doamu, syukuri saja nikmatmu yang sekarang, ada banyak karunia yang Allah berikan kepadamu tanpa kamu sadari.

Ingat! Allah menunda memberikan jawaban kepadamu bisa jadi karena kamu belum mensyukuri dengan benar semua pemberian-Nya. Nikmat yang sekarang, bisa jadi itu yang terbaik untuk kalian.

Bersabarlah! Insya Allah kamu akan diberikan sesuatu yang kamu inginkan dan lebih indah tentunya, menunggu waktu yang tepat.

Kisah ini perlu kalian renungi dan diambil intisarinya.

Di Jogyakarta, ada sepasang suami-isteri yang taat, umurnya sudah paruh baya, selama 17 tahun menunggu kehadiran anak keturunan, hasil buah hati dari pernikahannya, mereka tetap bersabar dan terus berikhtiar, tak kenal lelah siang dan malam selalu bermunajat kepada Allah.

Bersujud kepada Allah melalui tawashul kesabaran nabi Zakariya, kenal nabi Zakariya? Kisah beliau diabadikan dalam Alqur'an pada Surah Ali 'Imran ayat 38-41.

Salah seorang nabi yang paling bersabar terhadap ketentuan dan taqdir Allah. Beliau sadar bahwa dirinya sudah tua dan istrinya pun mandul. Akan tetapi beliau tetap bersabar dan berdoa ingin memperoleh keturunan yang baik, akhirnya ketika beliau sedang berdiri hendak melakukan shalat, malaikat memanggilnya, seraya memberi kabar baik dari Allah kepadanya berupa kelahiran Yahya, seorang yang tumbuh menjadi anak yang shaleh, panutan, cerdas juga menjadi seorang nabi.

Apa doa beliau dalam penantian kesabaran menunggu buah hati yang dicinta, "Rabbi Hablii min-Lladunka Dzurriyyatan Thayyibah, Innaka Samii'u ad-Duaa'i" [Ya Allah, berilah aku keturunan yang baik dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa].

Kembali ke kisah sebelumnya, kisah sepasang suami-isteri yang taat, 17 tahun menunggu kehadiran buah hati.

Akhirnya Allah pun mengabulkan doa mereka juga, Allah telah mengamanahkan kepada mereka 11 orang anak, 10 di antaranya tumbuh menjadi hafidz dan hafidzah penghafal Alqur'an. Subhanallah .. Maa Ajmala Hadzihin Ni'am [Alangkah indahnya nikmat-nikmat ini. Terharu sambil mata berkaca-kaca].

Inilah kisah orang-orang yang sabar, sekelumit apapun keadaan jika Allah berkehendak, "Kun" [Jadilah] maka jadilah, tidak ada yang mustahil.

Saya pun jadi teringat buku yang pernah saya baca, karangan kakak kelas -senior- saya di Cairo, Ustadz Aep Saepulloh Darusmanwiati, seorang mahasiswa pasca sarjana di Universitas Al-Azhar Cairo, yang sekarang sedang menyelesaikan risalah doktoralnya di fakultas Syari'ah, jurusan Ushul Fiqh. Beliaupun termasuk orang yang paling sabar menanti kehadiran buah hati pernikahannya dengan Teh Rina Kustriani.

Sekarang, alhamdulillah beliau sudah punya "Syakira" puteri kecil tanda syukur kepada Allah. Dede Syakira pun baru berumur 1 tahun, tanggal 6 September kemarin. Semoga tumbuh dan berkembang menjadi anak yang shalihah, menjadi kebanggaan ayah-bunda, keluarga, masyarakat dan agama. Kecup sayang untuk dede Syakira.


Dalam catatan buku beliau, tertulis ada judul "Doa Memperoleh Keturunan":

Dalam Musnad, Imam Abu Hanifah meriwayatkan sebuah hadis dari Jabir ibn Abdullah, bahwa seorang laki-laki Anshar datang menghadap Rasulullah saw. Sambil berkata, "Rasulullah, sampai saat ini aku belum dikaruniai seorang anak pun". Rasulullah saw. menjawab, "Perbanyak membaca istighfar dan bersedekah, insya Allah kamu akan dikaruniai keturunan." Jabir menuturkan, "Kemudian, laki-laki Anshar itu banyak bersedekah dan banyak beristighfar. Ia pun dikarunia sembilan putra."

Allahu Akbar.. Allahu Akbar.. Allahu Akbar..

Saudaraku, terisaklah! Resapi kembali kisah-kisah di atas. Semoga kita selalu bersama Allah dalam naungan Rahman dan Rahim-Nya dan semoga kita dan anak keturunan kita menjadi ahlul quran, serta mengamalinya dengan tulus ikhlas. Aamiin.. Allahumma Aamiin..

*Waktu fajar yang menyejukkan dan menentramkan hati dalam kajian tafsir yang memberi keluasan ilmu. Ajarilah! Insya Allah ilmumu akan bertambah, tidak berkurang. ^-^ (07/09 06:30). ¤

9 comments:

  1. terima kasih tuk masukan nya
    semoga selalu dalam berkah allah

    ReplyDelete
  2. Subhanalloh, tak terasa hingga meneteskan air mata, terharu. Artikel ini mnambah smangat bangkit kembali krn terkadang smangat itu naik turun. Shg sll butuh tausiyah dan motivasi. Trimkasih tausiyahnya

    ReplyDelete
  3. Semoga kami diberi kesabaran dlm penantian kami akan hadirnya keturunan dlm keiuarga kami... Amin

    ReplyDelete
  4. Subhanalloh. Semoga saya dan suami saya bisa bersabar dalam berikhtiar untuk i keturunan dari Allah seperti Nabi Zakariya. Aamiin.

    ReplyDelete
  5. Subhanalloh. Semoga saya dan suami saya bisa bersabar dalam berikhtiar untuk memperoleh keturunan dari Allah seperti Nabi Zakariya. Aamiin.

    ReplyDelete
  6. subhanallah..
    Semoga Allah melimpahkan kebaikan pada penulis artikel ini karena telah menginspirasi bnyak org utk kembali bersemangat dalam penantian.
    "Ya Allah masukkanlah kami ke dalam golongan orang2 yg senantiasa bersabar dan bersyukur"
    amiin

    ReplyDelete
  7. buat temen-temen,,coba deh donwload surat Al-Balad,qorinya said alghamdi,,,DENGAR,SIMAK DAN RESAPI,,insyaAllah hati kita akan lebih tenang dan mohon di angkat resah hati ini oleh Allah SWT,,,putar berulang-ulang wkt tidur malam biarkan menyala sampai pagi,,,

    "ya Allah,kabulkan doa hamba-hambaMU yg mengalaminya,,sebagaimana ENGKAU telah mengabulkan doa kami,,amin,,,"

    ReplyDelete

Terima kasih telah membaca postingan ini ... Silahkan tinggalkan pesan Anda.